
SUMEDANG, KOMPAS.com — Jerit tangis tak henti menggema di Rumah Sakit Umum Sumedang, Kamis (2/2/2012) pagi. Ruang Instalasi Gawat Darurat di RS itu tak bisa lagi menampung puluhan penumpang Bus Maju Jaya yang mengalami luka-luka. Bahkan, saat korban luka mendengar kabar keluarganya meninggal, jerit tangis kembali pecah.
"Saya langsung datang dari Ciawi, Tasikmalaya, setelah mendapat kabar dari istri kalau ia mendapat kecelakaan," kata suami Yuyun Yuningsih (53), yang memeluk anaknya perempuannya.
Kecelakaan maut itu terjadi saat hujan turun rintik-rintik dan jalan basah. "Jalanan basah akibat hujan dan bus yang remnya blong itu meluncur sejauh 700 meter sampai menabrak truk," kata Kanitlaka Ipda Endang Hidayat.
Akibat Bus Maju Jaya masuk jurang di lereng Gunung Cakrabuana, Sumedang, itu, 10 orang tewas. Sembilan orang tewas di lokasi kejadian dan satu orang tewas dalam perjalanan. Sebanyak 21 orang mengalami luka-luka dan kebanyakan patah tulang kaki.
Karena pasien kecelakaan tidak bisa tertampung di RSU, sebagian korban dibawa ke RS Pakuwon yang berjarak 200 meter dari RSU Sumedang.
Sumber :
Tribun Jabar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar